Selasa, 20 September 2011

Bidik Misi Berprestasi

Bidik Misi Berprestasi

Jika melihat daftar mahasiswa IPB yang berprestasi di luar negeri pastinya sangat membanggakan sekali. Terlebih mahasiswa-mahasiswa berprestasi tersebut berlatarbelakang dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Tentu saja hal ini dapat menjadi bukti, bahwa keterbatasan ekonomi seseorang tidak berpengaruh terhadap prestasi dan impian untuk meraih kesuksesan.
Tepatnya 19-21 Agustus 2011, tujuh mahasiswa IPB dari beberapa fakultas yang berbeda telah mengikuti call for paper  di sebuah konferensi Internasional di Shanghai- China selama tiga hari. Konferensi Internasional yang dikenal dengan ICEEA 2011 (International Conference on Environmental Engineering and Aplications), merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh APCBEES (Asia-Pacific Chemical, Biological, and Environmental Engineering Society) di Negara-Negara berbeda setiap tahunnya.
Di antara tujuh mahasiswa ini, tiga di antaranya adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Tentu saja hal itu berarti bahwa mereka berasal dari keluarga dengan perekonomian yang kurang mampu. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, maupun bagi orang-orang di sekitar mereka. Ketika di wawancarai, Hevi Metalika Aprilia (SVK 47) mengaku masih belum percaya bahwa dia baru saja pulang dari luar negeri.  “Dulu, saya bahkan tidak berani bermimpi untuk sekedar melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, banyak yang mensuport saya, sehingga hanya dengan modal keberanian dan semangat yang tinggi saya mendaftar ke IPB. Alhamdulillah, bidik misi hadir sebagai jawaban atas doa-doa saya kepada-Nya. Begitu sampai di kampus para pejuang ini pun, saya masih begitu takut untuk bermimpi. Jangankan mengikuti perlombaan skala Internasional, yang skala Nasional saja tidak pernah terfikirkan. Tapi semua berjalan sesuai kehendak-Nya, asal kita mau tekun berusaha dan berdoa, hal-hal luar biasa yang tidak pernah terfikirkan pun bisa datang begitu saja. Subhanallah sekali, bahkan Dia memberi apa yang tidak kita pinta. Dan mulai sekarang, aku selalu berani bermimpi. Tentang apapun. Setinggi-tingginya”, begitu penjelasan mahasiswi asal Tuban, Jawa Timur ini.
Berbeda dengan Azfar Reza Muqafa (ESL 47), yang sudah sangat optimis dari awal tentang impian-impiannya. Reza berkata, “Kemampuan seseorang tidak pernah dibatasi oleh fisik ataupun materi, kedua hal itu akan mempengaruhi diri kita untuk tidak memaksimalkan kemampuan yang ada. Karena setiap orang telah diciptakan Allah dengan segala potensi dan kelebihannya masing-masing, yang InsyaAllah semuanya memiliki manfaat yang luarbiasa”.
Mahasiswa ke-3 penerima beasiswa bidik misi yang ikut serta menorehkan prestasi di Negeri Tirai Bambu ialah Riki Cahyo Edy (IE 47). Sebelumnya baru-baru ini juga Riki sebagai ketua kelompok PKM GT yang telah lolos didanai oleh DIKTI tahun 2011. Dengan senyum lebarnya ketika diwawancarai, Riki menyampaikan kesan dan pesannya, “Kegiatan seperti ICEEA 2011 ini ataupun semacamnya, memberikan banyak pengalaman yang bermanfaat. Semoga kegiatan mahasiswa seperti ini dapat menjadi program kerja dari Ditmawa untuk lebih mensosialisasikan kepada mahasiswa menuju IPB sebagai World Class University”.
Dengan adanya prestasi tersebut, diharapkan mampu memicu semangat mahasiswa untuk bisa lebih berprestasi dibidangnya. Faktor ekonomi sudah tidak zamannya lagi dijadikan alasan untuk tidak mampu meraih prestasi dan mimpi. Justru, orang-orang dengan latarbelakang ketidakmampuan pada finansial biasanya memiliki semangat dan impian yang lebih tinggi untuk bisa maju. Yang terpenting adalah niat dan semangat. met-ric.red