Bidik Misi Berprestasi
Jika melihat daftar mahasiswa IPB yang
berprestasi di luar negeri pastinya sangat membanggakan sekali. Terlebih mahasiswa-mahasiswa
berprestasi tersebut berlatarbelakang dari keluarga yang kurang mampu secara
ekonomi. Tentu saja hal ini dapat menjadi bukti, bahwa keterbatasan ekonomi
seseorang tidak berpengaruh terhadap prestasi dan impian untuk meraih
kesuksesan.
Tepatnya 19-21 Agustus 2011, tujuh mahasiswa
IPB dari beberapa fakultas yang berbeda telah mengikuti call for paper di sebuah
konferensi Internasional di Shanghai- China selama tiga hari. Konferensi
Internasional yang dikenal dengan ICEEA 2011 (International Conference on Environmental Engineering and Aplications),
merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh APCBEES (Asia-Pacific Chemical, Biological, and
Environmental Engineering Society) di Negara-Negara berbeda setiap
tahunnya.
Di antara tujuh mahasiswa ini, tiga di antaranya
adalah mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Tentu saja hal itu berarti bahwa
mereka berasal dari keluarga dengan perekonomian yang kurang mampu. Ini menjadi
kebanggaan tersendiri bagi mereka, maupun bagi orang-orang di sekitar mereka.
Ketika di wawancarai, Hevi Metalika Aprilia (SVK 47) mengaku masih belum
percaya bahwa dia baru saja pulang dari luar negeri. “Dulu, saya bahkan tidak berani bermimpi
untuk sekedar melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, banyak yang
mensuport saya, sehingga hanya dengan modal keberanian dan semangat yang tinggi
saya mendaftar ke IPB. Alhamdulillah, bidik misi hadir sebagai jawaban atas
doa-doa saya kepada-Nya. Begitu sampai di kampus para pejuang ini pun, saya
masih begitu takut untuk bermimpi. Jangankan mengikuti perlombaan skala
Internasional, yang skala Nasional saja tidak pernah terfikirkan. Tapi semua
berjalan sesuai kehendak-Nya, asal kita mau tekun berusaha dan berdoa, hal-hal
luar biasa yang tidak pernah terfikirkan pun bisa datang begitu saja.
Subhanallah sekali, bahkan Dia memberi apa yang tidak kita pinta. Dan mulai
sekarang, aku selalu berani bermimpi. Tentang apapun. Setinggi-tingginya”,
begitu penjelasan mahasiswi asal Tuban, Jawa Timur ini.
Berbeda dengan Azfar Reza Muqafa (ESL 47),
yang sudah sangat optimis dari awal tentang impian-impiannya. Reza berkata,
“Kemampuan seseorang tidak pernah dibatasi oleh fisik ataupun materi, kedua hal
itu akan mempengaruhi diri kita untuk tidak memaksimalkan kemampuan yang ada.
Karena setiap orang telah diciptakan Allah dengan segala potensi dan
kelebihannya masing-masing, yang InsyaAllah semuanya memiliki manfaat yang
luarbiasa”.
Mahasiswa ke-3 penerima beasiswa bidik misi
yang ikut serta menorehkan prestasi di Negeri Tirai Bambu ialah Riki Cahyo Edy
(IE 47). Sebelumnya baru-baru ini juga Riki sebagai ketua kelompok PKM GT yang
telah lolos didanai oleh DIKTI tahun 2011. Dengan senyum lebarnya ketika
diwawancarai, Riki menyampaikan kesan dan pesannya, “Kegiatan seperti ICEEA
2011 ini ataupun semacamnya, memberikan banyak pengalaman yang bermanfaat.
Semoga kegiatan mahasiswa seperti ini dapat menjadi program kerja dari Ditmawa
untuk lebih mensosialisasikan kepada mahasiswa menuju IPB sebagai World Class University”.
Dengan adanya prestasi tersebut, diharapkan
mampu memicu semangat mahasiswa untuk bisa lebih berprestasi dibidangnya.
Faktor ekonomi sudah tidak zamannya lagi dijadikan alasan untuk tidak mampu meraih
prestasi dan mimpi. Justru, orang-orang dengan latarbelakang ketidakmampuan
pada finansial biasanya memiliki semangat dan impian yang lebih tinggi untuk
bisa maju. Yang terpenting adalah niat dan semangat. met-ric.red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar