Assalamu'alaykum
Terkadang kita merasa nyaman pada titik kulminasi, dan resah pada derajat kekurangan.
Manusia memang pada umumnya melihat pesona diri, tanpa peduli melukiskan keindahan pada kanvas mereka.
Mereka yang tersisih 1%pun tak terhiraukan. Kadang hati ini tergugah namun acapkali malu berucap.
Hidup tak sekejam yang kita sangka jika kita tahu arti hidup yang menghidupkan.
Tak perlu keringat panjanguntuk memikirkan kehidupan. Karena kita tahu hidup menghidupkan merupakan budaya kita.
Sadarilah saudaraku bahwa kemampuan kita sangatlah besar. Untuk bisa MERASAKAN, bisa MENDENGARKAN, bisaMENYAKSIKAN, dan bisa MELAKUKAN.
Tak serendah ulat sutera yang mampu menghasilkan kehalusan sutera, hati kita mampu jauh dari itu. Tak serendah orang utan yang mampu hidup bersama berdampingan, kita mampu jauh dari empati yang coba kita tempa. Dan tak serendah lebah yang memberikan manisnya kehidupan, kitapun mampu memberikan jauh lebih manis untuk sesama.
Sahabat, berangkat dari perjalanan panjang bahwa setiap tinta yang kita goreskan merupakan perubahan kecil yang berdampak besar, EMPATI. Yah, satu simbiosis yang mampu menjawab tantangan masa depan. Rasakan bahwa itu ada karena kita ada dan mampu menciptakannnya.
Mereka yang bersedih, tertindih, dan terpojok dalam jeruji mimpi, mari kita bangkitkan semangat mereka dengan modal yang kita miliki. DIMANAPUN KITA BERADA.
TERUNTUK SAHABATKU YANG KU CINTAI
SEMOGA ALLAH MENJAGA HATI DAN TINDAKAN KITA.
HAMASAH...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar